Jumat, 26 Desember 2014

Kau mau tau seberapa dekat jarak kita?




Kau mau tahu seberapa lekat bayanganmu? Aku sampai tidak dapat melihat hitam saat terpejam, karena ada wajahmu di balik kelopak mata.


Kau mau tahu seberapa jarak kita? Bahkan seekor  tikus dapat melemparkan batu ke arahmu dari tempatku, dan mengenaimu dg tepat.

Kau tahu sedekat apakah kita? Aku bahkan mendengar bisikanmu lebih jelas daripada gemuruh petir yang menggelegar.

Kau mau tahu seberapa lekat bayanganmu? Aku sampai tidak dapat melihat hitam saat terpejam, karena ada wajahmu di balik kelopak mata.

Tapi, ada laut tak terlihat dalam satu jengkal jarak.

Ada bentangan gurun luas dalam satu lemparan batu.
Ada jurang lebar di dalam satu dekapan.

Dalam pandanganku, kau selalu ada di ujung mata, seberapapun jauhnya kau. Sehingga ada hasrat untuk selalu melirik ke dalam kekosongan agar dapat melihatmu.

Tapi kau selalu berpindah ke ujung mata yang lain lagi saat aku telah melirik. Lalu kau berpindah lagi saat lirikanku kembali.

Juga dalam pandanganmu, ada sebuah benteng yang tak terlihat yang menutupiku, sehingga kau hanya melihat bidang kosong saat mata kita beradu.

Atau, mungkin kau melihatku bagai udara, sehingga bola matamu tetap terfokus pada pandangan jauh walau jelas aku di depanmu.

Apalah artinya kedekatan bila kau selalu jauh? Dan bagiku, sejauh apapun, kau selalu dekat,

Aku menyadari keberadaanmu di manapun kau berada. Tapi kau tak menyadari keberadaanku walau aku di sisimu.

Maka sekarang, biarkan aku menangkap khayalan tentangmu, dalam benak yg jauh terbentang luas.

Biarkan aku merintih tentangmu, dan berharap kau datang.
Berharap kau melihatku dalam nyata, dan biarlah harapan tentang itu semua yang menghidupiku dalam gundah gulanaku tentangmu.

Lalu atas air mata, aku meronta dan menjerit pada udara, berharap kau datang, dan terus meraung meminta kau datang, kemudian hidup dalam rontaan, air mata, dan raungan.

Dan, pada suatu saat yang entah kapan, kalau kau tiba-tiba kembali, lalu melihatku dengan nyata, dan berbicara kepadaku dengan jelas, aku akan mengusirmu.

Karena tak perlulah kau datang, walau aku selalu menanti, menangis atasmu, dan memintamu kembali.
Sebab dari tangisan penantian dan harapanlah aku hidup, dan jika kau datang, kau akan memadamkan penantianku, dan membuatku mati.

Created By : Javad Mu`nis 

You know wad?, i got something worthy from your poetry, "Distance means so little when someone means so much"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar