Asyik dan menarik, Kesan itu selalu melekat jika
kita berbicara berkenaan dengan Topik Entrepreneurship, Apa sih Entreprenuer
itu? Entrepreneur itu adalah bahasa keren dari pengusaha. Nah, entreprenuership
itu adalah jiwa ke”pengusaha”an itu sendiri.
Sobat,
2015 akan menjadi tahun yang hebat, terutama bagi kita anak muda indonesia.
Karena kita akan menghadapi era baru, yaitu MEA (Masyarakat ekonomi Asean) yang
menetapkan sistem ekonomi pasar bebas. Mungkin ada beberapa diantara kita yang
berfikiran “wah itu kan urusannya orang gede,ahli ekonomi,para investor bukan
urusan kita para pelajar, urusan kita adalah belajar!” well, pemikiran seperti
ini memang benar, tapi apakah para investor itu hidup abadi? Orang gede gak
akan terganti? Ahli ekonomi gak akan mati? Bukankah setelah masa mereka akan
tiba masa kita? Bukankah anak muda sekarang adalah generasi penerus bangsa?
Nah, oleh karena itu pemuda indonesia juga harus punya andil, setidaknya
menyiapkan modal untuk menyambut era baru yang fenomenal ini. Apa modalnya?
Jiwa entrepreneurship!
“Apa
pentingnya sih jiwa entrepreneurship? Toh gak semuanya kita ingin jadi
pengusaha, gimana yang mau jadi ustadz? Dokter? Dll?” well, siapa bilang jika
kita punya jiwa entrepreneurship berarti kita harus jadi pengusaha? Tidak kawan,
Jiwa entrepreneurship ini dikembangkan agar kita mampu bertahan dan bersaing di
dalam ketatnya persaingan dalam era pasar bebas yang kata sebagian pengamat
ekonomi adalah “Ancaman bagi ekonomi negara” dan sebagian yang lain berkata
“Peluang Besar untuk memajukan ekonomi Indonesia”. Entrepreneurship juga bukan
hanya sekedar jiwa dagang, tapi juga etos kerja yang bersandar pada pilar pilar
islam dan telah dicontohkan oleh Rasulullah dan ma`shumin. Yaitu kerja
keras,kerja cerdas dan kerja ikhlas. Kerja keras adalah tugas fisik kita,kerja
cerdas adalah tugas akal kita dan kerja ikhlas adalah tugas hati kita.
“Lalu
bagaimana cara menumbuhkan jiwa entrepreneurship yang baik?” well, let`s get
started! Jiwa entrepreneurship harus ditumbuhkan dengan iman dan optimisme,
kita harus percaya bahwa Allah menjamin rezeki makhluk-makhluknya (surat huud
ayat 6) itu adalah janji Allah, dan Allah PASTI akan menepati janji-Nya, jika
kita sudah punya keyakinan seperti ini barulah kita punya optimisme untuk menjemput rezeki kita, bukan mencari ya
tapi menjemput, kalo mencari belum tentu ada, tapi kalo menjemput berarti sudah
ada tinggal dijemput aja. Karena Allah tidak akan membiarkan satu makhlukpun
berpangku tangan dan bermalas-malasan dengan alasan Allah sudah jamin
rezekinya, enggak men, hidup gak seringan
itu. Dalam alquran Allah memberi contoh dengan sangat indah, dalam surat
maryam yang disebutkan bahwasanya Sy. Maryam yang sedang hamil lalu bersandar
dibawah pohon kurma, lalu ketika sy.maryam ingin makan Allah memerintahkan
Sy.Maryam untuk menggoyang-goyangkan pohon kurma tsb. Kita berhenti sejenak, coba kita bayangkan. Seorang
wanita yang sedang hamil, diperintahkan oleh Allah sang maha pengasih untuk
menggoncangkan pohon kurma yang begitu besar batangnya, secara logika sekuat
apapun sayyidah maryam menggoncangkan mungkin pohon itu tidak akan goyah. Tapi
Allah maha pengatur, Allah jatuhkan beberapa buah kurma lalu ia perintahkan
sayyidah maryam untuk makan. Beginilah alquran sebagai pedoman hidup manusia
mengajarkan etos kerja, kita kerahkan usaha terbaik kita, biar tuhan yang
menentukan hasilnya untuk kita. Ingat tuhan tidak pernah tidur dan melupakan
orang yang percaya dan berusaha keras.
Kemudian kejujuran, rasulullah SAWW adalah contoh terbaik untuk Kejujuran, beliau yang digelari Al-Amin yang mengharumkan nama beliau seantero jazirah arab, hasilnya? Beliau menjadi saudagar yang kaya raya, karena kejujuran adalah sifat mulia yang selalu ditekankan dalam islam, dan jiwa entrepreneurship yang baik tidak akan dapat tumbuh tanpa sifat Jujur, yaiyalah siapa yang suka dibohongi?.
Lalu Inovatif dan kreatif, anak muda indonesia hendaknya menjadikan kedua sifat ini sebagai ciri khas bangsa indonesia, mengapa? Karena Sumber daya alam di indonesia ini adalah salah satu yang terbaik di dunia, dan itu harus didukung dengan sumber daya manusia yang kompeten juga. Jangan kita hanya pasif menunggu operan bola yang datang, dalam suatu kesempatan salah satu ikon pengusaha indonesia Ir.Ciputra menyebutkan bahwa salah satu faktor kemiskinan di indonesia ini adalah kurangnya inovasi dan kreativitas dari penduduknya dan sistem pendidikan di indonesia tidak menumbuhkan jiwa entrepreneurship yang baik, kampus-kampus lebih banyak menyediakan sarana pencari kerja dibanding pencipta lapangan kerja. Sehingga secara tidak langsung memberi dampak tercetaknya akademisi dan sarjana yang kurang kreatif dan produktif serta terbiasa mengandalkan gaji. Hasilnya? Banyak pengangguran terdidik di indonesia, coba bayangkan jika kita bisa lebih kreatif dan inovatif serta berfikir untuk lebih menciptakan lapangan kerja daripada melamar pekerjaan. Banyak hal baik yang akan terjadi, potensi kita akan berkembang,kita turut serta mengecilkan tingkat pengangguran yang berarti kita juga berperan dalam menaikkan kesejahteraan orang banyak. Rasulullah pernah bersabda bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk manusia yang lain.
Selanjutnya adalah tulus, dan diniatkan untuk mencapai keridhoan allah,melanjutkan misi ahlulbayt serta sarana dalam menunggu kehadiran Shahibuzzaman, inilah elemen yang menjadikan jiwa entrepreneurship ini memiliki ‘ruh’ ,mendapat berkah dan mencegah kita untuk melenceng dari jalan keridhoan tuhan dan menjadi alarm bagi kita ketika kita tanpa sadar melakukan hal-hal yang diharamkan oleh Allah. Setetes kesombongan dapat membubarkan segalanya,bukan cuma jiwa entrepreneurship kita, tapi juga hidup kita,lahir dan batin.
Kemudian kejujuran, rasulullah SAWW adalah contoh terbaik untuk Kejujuran, beliau yang digelari Al-Amin yang mengharumkan nama beliau seantero jazirah arab, hasilnya? Beliau menjadi saudagar yang kaya raya, karena kejujuran adalah sifat mulia yang selalu ditekankan dalam islam, dan jiwa entrepreneurship yang baik tidak akan dapat tumbuh tanpa sifat Jujur, yaiyalah siapa yang suka dibohongi?.
Lalu Inovatif dan kreatif, anak muda indonesia hendaknya menjadikan kedua sifat ini sebagai ciri khas bangsa indonesia, mengapa? Karena Sumber daya alam di indonesia ini adalah salah satu yang terbaik di dunia, dan itu harus didukung dengan sumber daya manusia yang kompeten juga. Jangan kita hanya pasif menunggu operan bola yang datang, dalam suatu kesempatan salah satu ikon pengusaha indonesia Ir.Ciputra menyebutkan bahwa salah satu faktor kemiskinan di indonesia ini adalah kurangnya inovasi dan kreativitas dari penduduknya dan sistem pendidikan di indonesia tidak menumbuhkan jiwa entrepreneurship yang baik, kampus-kampus lebih banyak menyediakan sarana pencari kerja dibanding pencipta lapangan kerja. Sehingga secara tidak langsung memberi dampak tercetaknya akademisi dan sarjana yang kurang kreatif dan produktif serta terbiasa mengandalkan gaji. Hasilnya? Banyak pengangguran terdidik di indonesia, coba bayangkan jika kita bisa lebih kreatif dan inovatif serta berfikir untuk lebih menciptakan lapangan kerja daripada melamar pekerjaan. Banyak hal baik yang akan terjadi, potensi kita akan berkembang,kita turut serta mengecilkan tingkat pengangguran yang berarti kita juga berperan dalam menaikkan kesejahteraan orang banyak. Rasulullah pernah bersabda bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk manusia yang lain.
Selanjutnya adalah tulus, dan diniatkan untuk mencapai keridhoan allah,melanjutkan misi ahlulbayt serta sarana dalam menunggu kehadiran Shahibuzzaman, inilah elemen yang menjadikan jiwa entrepreneurship ini memiliki ‘ruh’ ,mendapat berkah dan mencegah kita untuk melenceng dari jalan keridhoan tuhan dan menjadi alarm bagi kita ketika kita tanpa sadar melakukan hal-hal yang diharamkan oleh Allah. Setetes kesombongan dapat membubarkan segalanya,bukan cuma jiwa entrepreneurship kita, tapi juga hidup kita,lahir dan batin.
Well, bayangkan nikmat apa saja yang akan kita
dapatkan jika kita berhasil mengaplikasikan jiwa entrepreneurship yang baik ini
dalam diri kita, lebih lebih lagi untuk menghadapi MEA 2015 yang akan datang
ini. sekali lagi saya tekankan, bahwa dengan memiliki jiwa entrepreneurship
bukan berarti kita harus jadi pengusaha, tapi jadi apapun yang kita inginkan. Namun
jika kita ingin jadi pengusaha,membuka usaha sendiri dan menciptakan lapangan
kerja bagi orang lain, jiwa entrepreneurship ini adalah modal utama untuk
sukses sebagai pengusaha yang baik.
Akhir kata,
saya tutup dengan sebuah perkataan yaitu ”Success
is choice,not destiny” jadi jangan takut untuk sukses. Thanks for reading, Salam!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar